> SIMPUL
Simpul
Pangkal adalah simpul yang paling penting dalam mengikat maupun jika kita ingin
membuat sebuah profil bangunan . Kegunaan simpul pangkal ialah untuk memulai
dan mengakhiri sebuah ikatan.
SIMPUL
ERAT / SHEEPSHANK
Kegunaan
simpul erat ialah untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya. berikut
gambar dari simpul pangkal beserta beberapa modifikasinya.
SIMPUL
MATI / SQUARE KNOT
Simpul mati
berguna untuk menyambung dua tali yang sama besar . selain itu simpul mati
berguna untuk menakhiri sebuah ikatan supaya ikatan tidak kembali kendur.
SIMPUL ANYAM / SHEET BEND
Simpul anyam berguna untuk menyambung tali yang berbeda ukuran dan kering.
Simpul anyam berguna untuk menyambung tali yang berbeda ukuran dan kering.
SIMPUL ANYAM
BERGANDA / DOUBLE SHEET BEND
Simpul anyam
berganda berguna untuk menyambung dua tali yang berbeda ukuran serta basah
SIMPUL TIANG
/ BOWLINE KNOT
Simpul tiang memiliki sifat yang tetap dan tidak akan kendur walau ditarik, oleh karena itu simpul tiang banyak digunakan untuk mengikat leher hewan supaya leher hewan tidak tercekik saat kita menarik tali.
Simpul tiang memiliki sifat yang tetap dan tidak akan kendur walau ditarik, oleh karena itu simpul tiang banyak digunakan untuk mengikat leher hewan supaya leher hewan tidak tercekik saat kita menarik tali.
> IKATAN
KAKI TIGA
Kaki tiga memiliki banyak sekali kegunaan, bisa dipakai sebagai penyangga, pondasi menara, kursi, meja, alat memasak, dan masih banyak lainnya.
KAKI TIGA
Kaki tiga memiliki banyak sekali kegunaan, bisa dipakai sebagai penyangga, pondasi menara, kursi, meja, alat memasak, dan masih banyak lainnya.
IKATAN
PALANG
Ikatan palang berguna untuk mengikat dua buah tongkat yang saling bersilangan. Ikatan palang menghasilkan sebuah profil yang kuat sehingga sering dan cocok untuk dipakai pada profil-profil bangunan pionering.
NB : saat memulai dan mengakhiri ikatan supaya kita mendapatkan ikatan yang kuat dan tidak kendor maka setelah kita membuat simpul pangkal kita matikan ikatan dengan simpul mati, atau anak Vidatra sering menyebutnya " pangkal mati ".
Ikatan palang berguna untuk mengikat dua buah tongkat yang saling bersilangan. Ikatan palang menghasilkan sebuah profil yang kuat sehingga sering dan cocok untuk dipakai pada profil-profil bangunan pionering.
NB : saat memulai dan mengakhiri ikatan supaya kita mendapatkan ikatan yang kuat dan tidak kendor maka setelah kita membuat simpul pangkal kita matikan ikatan dengan simpul mati, atau anak Vidatra sering menyebutnya " pangkal mati ".
IKATAN
SILANG
Sebenarnya ikatan silang mempunyai kemiripan dengan ikatan palang, hanya saja ikatan silang biasa dipakai untuk ikatan yang sifatnya sanggahan, seperti sanggahan jembatan monyet dan lain sebagainya.
Sebenarnya ikatan silang mempunyai kemiripan dengan ikatan palang, hanya saja ikatan silang biasa dipakai untuk ikatan yang sifatnya sanggahan, seperti sanggahan jembatan monyet dan lain sebagainya.
Penjelajahan
adalah salah satu kegiatan yang sering kali dilakukan bahkan terkadang tidak
bisa disebut pramuka seseorang jika belum pernah mengikuti penjelajahan.
hehehehe “itu sih saya yang bilang” . Penjelajahan adalah salah satu
kegiatan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dengan tujuan melatih kekuatan fisik
yang bisa menghasilkan tubuh yang sehat, memupuk rasa kebersamaan dan rela
menolong dan melatih untuk bertahan hidup di alam bebas (survival).
Sebelum Melakukan Penjelajahan seorang Pramuka harus mempersiapkan beberapa peralatan penting seperti Kotak P3K, Kompas dan Peta perjalanan beserta peta pitanya. Pada Kesempatan Ini kita akan coba membahas apa yang dimaksud Peta Pita, fungsinya, dan bagaimana cara menggunakannya.
Sekarang Kita Mulai,,,, Sudah Siap ya semua
Peta pita adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya,misalnya penjelajahan di suatu tempat maupun itu di sekitar perkampungan ataupun di dalam hutan.
Yang Dibutuhkan saat membuat peta pita, Pensil, penghapus, penggaris, jam, kompas, dan papan (meja jalan)
Sebelum Melakukan Penjelajahan seorang Pramuka harus mempersiapkan beberapa peralatan penting seperti Kotak P3K, Kompas dan Peta perjalanan beserta peta pitanya. Pada Kesempatan Ini kita akan coba membahas apa yang dimaksud Peta Pita, fungsinya, dan bagaimana cara menggunakannya.
Sekarang Kita Mulai,,,, Sudah Siap ya semua
Peta pita adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya,misalnya penjelajahan di suatu tempat maupun itu di sekitar perkampungan ataupun di dalam hutan.
Yang Dibutuhkan saat membuat peta pita, Pensil, penghapus, penggaris, jam, kompas, dan papan (meja jalan)
Jenis Peta Pita yang Biasa digunakan di Bengkulu
Sekarang
kita akan mencoba mempelajari bagian-bagian dari petapita seperti gambar di
atas.
N0.
>> Untuk
meletakkan nomor urut.
Waktu >> kolom ini berisikan waktu
saat kita melakukan bidik ketika ada perubahan arah perjalanan.
Jarak >> kolom jarak berisikan Jarak
dari titik bidik sebelumnya ke titik saat kita berdiri. pada contoh di atas,
baris ke-3 dapat kita lihat jaraknya 520 m yang merupakan jarak dari titik saat
sedang mengisi baris ke-2 sampai saat kita mengisi baris ke-3 … “Bingung ya…
hehehehe “
Arah >> Kolom arah berisikan
arah berupa derajat yang ditentukan dengan kompas ketika terjadi
perubahan arah.
Kiri >> kolom Kiri berisikan Tanda
Medan sesuai keadaan lingkungan sebelah kiri kita saat kita melakukan bidikan
arah.
Kanan >> sama halnya kolom Kiri,
kolom kanan juga berisikan Tanda Medan sesuai keadaan lingkungan sebelah kiri
kita saat kita melakukan bidikan arah.
TB (Titik
Balik) >>
berisikan lawan arah (dalam derajat) dari arah perjalanan kita. Jika pada
kolom Arah berisikan lebih kecil dari 180 makan pada kolom TB = arah + 180,
begitu sebaliknya jika kolom arah berisikan nilai yang lebih besar dari 180
maka kolom TB= arah – 180. Jika kita terlanjur memilih arah yang salah saat
melakukan perjalanan maka, maka Titik Balik dapat mengantarkan kita ke tempat
semula.
TS (Titik
Sasaran) >> ini
adalah titi sasaran saat kita membidik untuk menentukan arah.
Keterangan >> Bisa diisikan keadaan
sekitar saat kita melakukan bidikan arah.
pada kali
ini kami akan share bagaimana cara menaksir tinggi suatu benda . alangkah
baiknya langsung saja ke TKP.
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan
kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai
berikut :
1.
Metode Setigiga
Keterangan :
X = Tinggi
yang ditaksir
C = Tinggi
tongkat
A = Jarak
tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak
tongkat dan pengamat
Rumus
perhitungan
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2.
Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
salam
pramuka ...
pada kali ini kami akan sedikit sahare cara menaksir berat .langsung saja ke TKP.
pada kali ini kami akan sedikit sahare cara menaksir berat .langsung saja ke TKP.
Tehnis Menaksir
Berat
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui
beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut
:
dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x
yups caranya
gag kalah beda dengan Teori al Jabar adik - adik . kita tingggal memasukkan
angka yang akan kita taksir .
semoga
bermanfaat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar